Friday, May 21, 2010

Ketika Tersesat di Gunung atau Hutan Belantara

Beberapa minggu lalu seorang teman membari kabar bahwa dia sempat hilang di hutan selama dua hari. Dengan dilengkapi sedikit cerita mistis, dia berjuang mencari setitik cahaya menuju kehidupan nyata..

No no no.. Postingan saya kali ini bukan mengenai cerita dia di dalam hutan. Cerita tentang itu akan saya taroh di blog biskota (Pelangi Kelanasenja..ijin ya :D ). Postingan kali ini adalah mengenai hal-hal yang harus diperhatikan ketika kau di hutan. TERUTAMA ketika HILANG!

Check this out:


(diambil dari Forum OANC Kaskus oleh Capt3n007)


kenapa banyak Pecinta Alam tersesat di Gunung ?? ini ada sedikit kopasan dari Dokter Cico seorang Dokter sekaligus Pecinta Alam Sejati di Indonesia..

Ketika tersesat di Gunung..
Dokter ahli bedah mayat yang akrab dipanggil dokter Cico ini
berpendapat, mi instan sangat cepat menarik cairan tubuh. Padahal,
pendaki gunung harus mengirit air yang ada di dalam tubuhnya
masing-masing. Akibat kekurangan cairan, pendaki kerap menjadi
kehilangan cara berpikir dan salah mengambil keputusan hingga
menyebabkan pendaki-pendaki tersesat.
"Produk mi instan memang tidak salah, tetapi manusia dalam hal ini
pendaki gunung sendirilah yang salah memanfaatkannya. Kalau sekadar
camping beberapa hari, mi instan memang sangat praktis untuk
mencegah lapar. Tetapi, bukan untuk bekal naik gunung yang bisa
memakan waktu berhari-hari," jelas Cico, yang sejak tahun 1990
menjadi dosen Fakultas Kedokteran bidang Forensik UKI Jakarta.

Karena asyiknya bergelut dengan masalah kecelakaan gunung ini,
dokter yang masih lajang kelahiran Jakarta ini mengatakan, siapa
pun akan mengakui bahwa tim Search and Rescue (SAR) Indonesia punya
kemampuan menemukan korban-korban di gunung, baik yang masih hidup
maupun yang tewas. Namun, setelah korban ditemukan, mereka bingung
menghadapi korban ini. Bahkan, luka-luka pun sering diabaikan.

KEPADA para pendaki Indonesia, Cico yang baru saja merampungkan
pelatihan di Miami, Amerika Serikat, untuk membuat standardisasi
pertolongan pertama kecelakaan gunung ini kerap mengingatkan, jika
tersesat di gunung, yang dibutuhkan bukan hanya makanan, tetapi
juga ketenangan, pertimbangkan stamina, dan berpikir jernih.

Cico menjelaskan, kita boleh nyasar, sebab dengan tersesat akan
menambah pengalaman. Lalu, menembus jalan sesat itu harus
dilakukan, sebab kita mempunyai pengetahuan dan keterampilan.
Namun, mati jangan sampai, sebelum kita memanfaatkan akal
pengetahuan dan keterampilan kita.

"Jadi, begitu hilang, pendaki gunung seharusnya memiliki tekad
dasar berupa kemauan untuk hidup, bukan sekadar tekad bagaimana
meloloskan diri dari lubang ketersesatan," ujarnya.

Ia mencatat, hampir 80 persen pencinta alam mati di gunung dalam
posisi istirahat. Karena sewaktu lelah, pendaki itu tidur dengan
badan yang tidak terisolasi dan cuaca sekeliling lebih rendah.
Akhirnya, cuaca itu mempengaruhi suhu tubuh hingga menyebabkan
tingkat kesadaran menurun drastis. Lalu, beristirahat selamanya.Mati.

Kelemahan pendaki gunung Indonesia adalah sikap kurang koreksi diri
terhadap kecelakaan sekecil apa pun. Mereka sering memandang diri
sebagai orang kuat. Contoh paling gampang, kalau kita bermain di air.
Sejago apa pun kita berenang, alat pelindung tetap harus
digunakan. Begitu pula pendaki yang kerap naik-turun gunung.
"Matinya sepele, akibat lelah, dia nyasar sampai kedinginan," ujar
pengamat kecelakaan gunung ini. Model yang kerap dipakai, jelasnya,
adalah jika cedera, kita masih mengatakan untung tidak mati.

SEKITAR 90 persen, kata Cico, kecelakaan gunung itu disebabkan oleh
kurangnya sikap antisipasi pendaki. Sebagai kaum muda, kita sulit
membedakan antara antusiasme dan keselamatan. Kedua faktor ini
memiliki garis tipis sekali. Antusias berarti keinginan melakukan
kegiatan di alam bebas, tanpa memperhatikan lagi faktor
keselamatan. Sedangkan, keselamatan jiwa yang seharusnya
diperjuangkan dalam kegiatan pendakian justru dianggap remeh.

Hal itu pun dialaminya sendiri, ketika Cico dinyatakan hilang
sedikitnya tiga kali berturut-turut di gunung yang berbeda di Jawa
Tengah. "Setahun sekali hilang," ujar Cico, yang baru saja
mengadakan studi banding di negara-negara ASEAN.

Tahun 1977, Cico dinyatakan hilang di Gunung Ungaran. Gara-gara
ingin mencari air untuk menolong teman-temannya, Cico yang waktu
itu juga sudah merasa lelah, tiba-tiba terpeleset hingga terperosok
ke jurang. "Untung, waktu itu nyangsang di pepohonan, meskipun
sempat tidak sadarkan diri," kenang Cico, begitu sadar dan
beristirahat sebentar, Cico berhasil menemukan senternya. Kemudian,
dia ingat teori pendakian yang diajarkan di kampus. Ia tidak lekas
turun, melainkan kembali mendaki untuk mencari tanah lapang agar
mudah memperoleh orientasi langkah selanjutnya. Kemudian, nyala
lampu senternya "dimainkan" untuk menunjukkan kepada penduduk
sekitar bahwa dirinya butuh pertolongan.

Lagi-lagi dia beruntung. Sewaktu mengirim sinyal lampu senter,
rombongan Pramuka mampu membacanya dan segera memberikan
pertolongan. "Maka selamatlah saya," ujarnya.

Pada tahun 1978, Cico pun hilang selama lima hari di Gunung
Sumbing. Waktu itu, Cico bersama kawan-kawannya naik dari daerah
Garum dan berencana turun melalui Bangsri. Sebagai pemula, ia
mengakui, kehilangannya itu akibat ulahnya sendiri. Ia tersesat
sendirian ketika hendak menyusul kawan-kawannya yang sudah mendaki
lebih dulu.

Karena sendirian, kata Cico, bekal makanan diirit-irit dalam
pendakian itu. "Saya hanya makan pakis, umbi-umbian, dan akar
alang-alang. Minumnya, saya menggunakan kain kasa steril dan sapu
tangan yang sudah diletakkan di atas rerumputan," jelas Cico.
Namun, ia tak lupa meninggalkan tanda-tanda dengan menggunakan batu
atau tumbuh-tumbuhan setiap melalui jalan pendakian itu.
Harapannya, ada tim SAR atau orang yang tetap mencarinya.

Tahun berikutnya, Cico hilang di Gunung Ciremai selama tiga hari
tiga malam. Waktu itu, Cico mendaki bersama empat kawannya. Usai
pendakian, mereka tersesat. Cico mengingatkan, sebaiknya kita
kembali naik, agar bisa memiliki orientasi lapangan. "Tetapi,
teman-teman saya bilang, ah... tanggung, kita jalan turun terus
saja. Jalan menurun itu pasti ke desa," kata Cico menirukan omongan
teman-temannya.

Ternyata, betul dugaan Cico. Jalan menurun belum tentu menuju desa,
tetapi justru menyebabkan kita terjebak di lembah. Mereka tersesat
di lembah tak berujung yang sulit untuk melakukan orientasi.

Karena sudah larut malam, mereka pun akhirnya mendekam di lembah
itu. Pagi harinya, mereka kembali mendaki untuk mencari dataran
tinggi. Dari sanalah, Cico melihat petak sawah yang tentu
mengindikasikan adanya kehidupan. Lalu, ia mengukur dengan kompas
dan alat pengukur ketinggian seadanya, barulah melangkah.

Hingga kini, Cico merasa prihatin, karena dokter-dokter yang
memiliki panggilan pertolongan pertama atas kecelakaan di gunung
sangat sedikit. Andaikan ada kadernya, itu pun kebanyakan wanita.
Ketika dokter wanita itu mulai berkeluarga, sayangnya mereka
menghentikan panggilan sebagai dokter kecelakaan gunung ini.
Cico berharap, dokter-dokter Indonesia sekali-kali turun kelapangan seperti begini.

Sumber : mapalista dot or dot id

Sekedar Tambahan ketika tersesat di Gunung atau di Hutan Belantara :

jika kita terjebak dan tersesat di hutan yang mengharuskan kita melakukan tindakan survival.
ada 4 hal yangperlu dingat yaitu STOP, singkatan dari :

1. Sit (duduk)
Jika kita menyadari diri kita tersesat dalam suatu perjalanan, hal yang
perlu kita lakukan pertama kali adalah duduk tenang atau bahasa yunani-nya
selonjoran, hehehe.

2. Thinking (berfikir)
Setelah kita duduk tenang, kita mulai berfikir, faktor apa yang
menyebabkan kita tersesat, selain itu ada pepatah yang terkenal di keluarga
gw. "Know Your Enemy" atau kenali musuhmu. di fase ini kita dituntut
setenang mungkin, dan mencoba memutar kilas balik peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kita tersesat.

3. Observation (observasi)
Setelah berfikir, kita melakukan apa yang disebut dengan observasi. Dalam
fase ini ada 6 Komponen yang harus kita perhatikan dengan seksama yaitu :
Air, Makanan, Shelter, Api, Keadaan alam sekitar, dan keadaan cuaca. Dengan
melakukan observasi atau pengamatan terhadap 6 komponen tersebut, akan
berguna kelak dalam menentukan fase selanjutnya yaitu planning.

4. Planning (perencanaan)
Pada fase terakhir ini, setelah kita melakukan observasi terhadap keadaan
diri kita dan lingkungan sekitar. kita menentukan perencanaan langkah apa
yang harus kita lakukan. Apakah kita hanya berdiam diri di tempat tersebut
menunggu bantuan dari team SAR, atau kita berjalan mencari sumber
pertolongan. Semua perencanaan tersebut harus dibuat sematang mungkin,
keadaan kesehatan diri kita merupakan hal yang vital dalam menentukan
perencanaan tersebut.

Sepenggal Kenangan tentang 8EH

Masa muda tak akan kembali. Dia akan berlalu cepat dan dalam sekejap mata kau akan menyadari bahwa dia hanya sebuah kenangan


Awalnya tidak ada yang aneh yang menyebabkan aku terbangun di pagi buta hari ini. Semua tidak lebih karena aku tertidur lebih cepat dan memang ada sedikit pikiran bahwa ada pekerjaan yang harus aku cek malam ini.

Pukul 2 dini hari. Seperti biasa, radio di kamarku menyala menemani suara jangkrik dan suara binatang-binatang malam lain yang meramaikan pesta bersama sang bulan dan para bintang. Tiba-tiba..

"Everyday I love you less and less.. It's clear to see that you've become obsessed.."

Lagu dari Kaiser Chiefs diputar di radio. Dan aku pun teringat jaman-jaman masih muda dulu di studio. Saat itu aku masih jadi kulinya Agn menjadi pembuat playlist di radio kampus. Saat itu, lagu yang masuk di chart radio sehingga wajib diputar di paling tidak 3 show dalam satu hari ini sedang hits-hitsnya.

8EH Radio ITB. Itu adalah nama radio kampus dimana aku terdaftar menjadi salah satu krunya. Radio ini adalah radio kampus yang ada di ITB. Sebuah radio yang studionya berlokasi di tempat yang (lumayan) bergengsi. Tidak berdampingan dengan unit-unit kegiatan yang lain, melainkan bersama dengan lab-lab ITB di gedung PAU. Gedung tertinggi di kampus ganesha dan tidak tanggung- tanggung berada di lantai paling atas.

Apa yang menarik dan unik dari radio ini?

Satu, proses rekrutmen radio ini. Jika unit-unit kegiatan lain di ITB melakukan proses rekrutmen anggotanya dengan melakukan suatu proses kaderisasi, 8EH berbeda. Dia melakukan seleksi langsung. Mereka hanya menerima orang dengan kriteria tertentu dengan jumlah terbatas, dan karena itu dilakukanlah seleksi. Yang gugur, ya maaf- maaf saja..silakan coba pada tahap rekrutmen selanjutnya.

Ada lagi. Walaupun radio ini bermerek ITB, tapi krunya ga terbatas mahasiswa di lingkungan ITB saja. Mereka menerima juga mahasiswa dari kampus lain. Jaman aku dulu, ada dari Unpad Dago, Unpad Jatinangor, sampai Unisba. Pokoknya ramai!!

Hmm..kalo dari segi sejarah, radio ini memiliki sejarah hebatnya sendiri. Radio bergelombang FM pertama, dipercaya sebagai radio ini. Lalu, waktu jamannya mahasiswa ITB beraksi dan mengeluarkan Buku Putih, radio ini turut andil dalam menyebarluaskan perjuangan mahasiswa saat itu. Apa lagi? Oh, radio ini juga merupakan salah satu radio tertua di Indonesia. Pokoknya banyaklah. Karena itu, penulis meminta maaf karena tidak begitu banyak mengerti sejarah 8EH sehingga tidak bisa berbagi terlalu banyak. Ini adalah satu page yang akan memberi sedikit gambaran lebih jauh mengenai 8EH Radio ITB.

Aku sendiri...8EH menyimpan banyak kenangan. Aku mungkin bukan kru yang bersinar sedemikian terang. Redup..bisa jadi. Teman-temanku yang lain jauh lebih aktif dan lebih rame. Tapi kami memiliki peran masing- masing. Peran yang memberi keseimbangan bagi radio ini. Banyak hal telah aku rasakan di sini. Mulai cabut karena gondok sama salah satu kru yang (dulu) aku anggap amat sangat sok berkuasa; berganti-ganti posisi mulai dari penyiar, playlist maker, produser, ann cabutan, sampai akhirnya bertahan di script writer; kudeta General Manager (posisi tertinggi di kepengurusan) dan pengunduran diri GM yang kontroversial, dan lain lain.

Berbagai sifat dan karakteristik orang-orang di sana memperkaya kepribadianku. Waktu aku masih ditempa disini, sebagian besar menusianya berkarakter dinamis. Segala sesuatu yang biasa akan ditolak apalagi kalau tidak dilihat manfaatnya. Semua bekerja diburu oleh waktu, jaman, trend dan tugas kuliah (tentu saja). Pokoknya seluruh gerakan dilakukan cepat dan amat dinamis. Dan bagiku yang dibesarkan secara santai, hal ini tentu menjadi cambukan yang amat keras. Membentukku menjadi lebih sabar, lebih dinamis dan aktif serta supel. Ya, karena disini jangan harap kamu akan dianggap kalau kamu tidak mengaktualisasikan diri.

Agun (my fave as MD and as a person), Aldo (GM tergalak dan terpedas dalam ucapan), Ade (yang "manis" dan sinis), Vicky (papahnya announcer), Elp (mantan GM yang begitu lengser berganti peran sebagai penggembira), Yuti (the calm and smart one), Dian (highest skill in live report and also producing show), Narita (si marketing polos), Medi (anak gadget yang sok kritis tapi makasih karena kau tidak meng-judge-ku saat LPJ :D ), Nietha (eceu galak nan cabul), Alvan (cool outside sensitive inside), Osh (boneka Jepang yang ga pernah terlihat punya masalah), Icha (penyiar rame yang ga ada diemnya), Dani (si tua yang berjiwa *amat* muda), Vina (si o'on yang selalu positive thinking), Feby (neng geulis nan feminin, pemberi studio ini jiwa wanita bersama dengan Vina), Abdan (papah Station manager yang amat bertanggung jawab, sering cabut kuliah karena gantiin siaran, dan ga jarang nembak saya jadi penyiar siang dadakan), dan segenap kru yang lain yang tentunya tidak dapat saya sebutkan satu persatu, baik atas, seangkatan maupun di bawahku.. You all add one big colorful painting in my life. For sure..

Dan hari ini, 21 Maret 2010, kamu genap berusia 47 tahun. Selamat ulang tahun 8EH Radio ITB. Semoga dari tahun ke tahun kru- krumu akan dapat memberikan yang terbaik bagi namamu, bangsa dan negara. Dirgahayu 8EH!

Just like our slogan:
Be smart and stay cool, In harmonia progressio!



Memandang langit sore.. Berharap saat ini aku berada di pojok PAU Lt 8, duduk di sofa kumuh sambil mendengarkan alunan suara announcer bersama lagu yang diputar di tengah-tengah celotehan para kru, menikmati langit sore yang selalu memberi kabar bahwa beban sebentar lagi akan berakhir, sayang :)

Thursday, April 08, 2010

cinta sederhana

Ku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat terucapkan kayu pada api
yang menjadikannya abu
Kuingin mencintamu dengan sederhana
seperti yang tak terisyaratkan awan pada hujan
yang jadikannya tiada

= = = = =


Sampai saat ini gue masih tidak mengerti apa yang hendak disampaikan oleh Sapardi Djoko Damono melalui puisinya yang berjudul Aku Ingin ini. Cinta seperti apakah itu?

Hhh..cinta. Satu kata yang tidak akan dapat didefinisikan secara pasti. Semua orang memiliki definisinya sendiri-sendiri. Bahkan ketika seseorang mengucapkan kalimat sakti "aku cinta kamu", motivasinya pun bisa berbeda-beda.

"ku ingin mencintaimu dengan sederhana"

Luhur sekali bukan?! Tapi cinta yang bagaimana? Cinta yang tidak mengharap pamrih? Aku setuju.. tapi..

"dengan kata yang tak sempat terucapkan kayu pada api yang menjadikannya abu" ?

Cinta sederhana seperti apa yang hendak diungkapkan disini? Cinta kepada seseorang yang tetap tegak, tanpa ada satu motivasi pun selain cinta itu sendiri, walaupun sang objek cinta membuatnya tiada?
Bukan kah itu yang namanya cinta buta? Cinta yang gila??

Cinta..

Aku sungguh tidak bisa mendeskripsikannya sekarang.. Tapi aku sama seperti Lionel Richie..


Baby, I don't know what love is maybe I'm a fool
I just know what I'm feeling and it's all because of you
Don't tell me I don't know, I want the truth
Cause they call it, we call it, you call it
I call it LOVE


-ketika menunggu pulang-

Hujan Boleh Turun..tapi Air Mataku Ga Akan Turun, Sayang

Beberapa hari lalu, aku sempat berada di suasana hati yang mengharu-biru. Lalu ketika aku benar-benar dalam keadaan yang butuh bahu, muncullah email dari seorang teman. Tidak ada advice yang amat konkrit dan eksplisit. Hanya beberapa baris kalimat, dan lirik satu lagu.

Bagai apel yang jatuh di kepala sang Newton, lagu itu menjadi inspirasi buatku. Sangat menginspirasi dan menghibur.
Yeah, you right, Diadjeng! Hujan boleh terus turun, tapi aku tidak akan menangis :D

=============

Raindrops Keep Falling on My Head


Raindrops keep fallin' on my head
And just like the guy whose feet are too big for his bed
Nothin' seems to fit
Those raindrops are fallin' on my head, they keep fallin'

So I just did me some talkin' to the sun
And I said I didn't like the way he got things done
Sleepin' on the job
Those raindrops are fallin' on my head, they keep fallin'

But there's one thing I know
The blues they send to meet me won't defeat me
It won't be long till happiness steps up to greet me

Raindrops keep fallin' on my head
But that doesn't mean my eyes will soon be turnin' red
Cryin's not for me
'Cause I'm never gonna stop the rain by complainin'
Because I'm free
Nothin's worryin' me

It won't be long till happiness steps up to greet me

Monday, April 05, 2010

Nulis lagi aaah... :D

Setelah sekian lama mengumpulkan niat, akhirnya sampai juga gue di tahap dimana saya akhirnya menulis (lagi). Hhh... *menarik napas panjang*

Beberapa bulan libur dari blog, lama-lama kangen juga. Lagian sayang tuh 3 ID di 3 home, hehe.. Tadinya bingung gimana memilih dan memilahnya..tapi akhirnya memutuskan untuk membuat tema aja untuk ketiganya.

Tulisan pertama gue ini ga akan cerita apa-apa, cuma akan menuliskan pengklasifikasian tulisan untuk blog-blog yang gue punya, which are:
1. mampiryok.blogspot.com
Ini adalah blog pertama gue. Saat pertama kalinya gue mulai menyampah dalam tulisan di dunia maya. Dan setelah dipikirkan masak-masak, akhirnya gue memutuskan blog ini akan menjadi ajang gue dalam menuliskan hal-hal yang cukup umum dan ada di sekitar kita.

2. biskota.wordpress.com
Berbeda dengan blog yang di blogspot, blog yang ini sedikit banyak akan mengungkapkan sedikit dari keluh kesah gue. Tidak tertutup kemungkinan akan ada tulisan di luar curahan hati tentu saja, tapi kalo yang ini akan lebih dekat ke diri gue :D (Sekalian karena udah terlanjur banyak cuhatan disana, haha)

3. kicauanmisae.tumblr.com
Ini adalah blog terbaru gue. Asli dibuat cuma karena penasaran ama tingkah laku teman2 yang menggembar-gemborkan blog ini. Katanya menarik untuk diulik dan bisa unggah banyak content. Hmm..some kinda multiply maybe?! Yang pasti, blog ini mendapat kehormatan untuk menampung tulisan ringkas gue, seperti abstraksi dari tulisan di 2 blog di atas, curhatan yang ga cukup ditulis di twitter dan tulisan yang rasanya terlalu ringkas (dan ga berisi) jika ditulis di mampiryok atau pun biskota.


So..there it goes. Mari menulis, Ran!!
Kalian, mari menyimak :9


-di kala kantor sepi, bingung ngerjain apa-